Memilih Semen SCG Berkualitas sebagai Material Bahan Bangunan

Untuk membuat kosntruksi modern yang kokoh dan kuat, maka dibutuhkan material berkualitas. Bukan hanya pasir, bata merah, batu kali, dan koral. Kita juga butuh bahan bangunan berupa semen. Dari banyaknya pilihan, semen SCG adalah yang banyak dipakai untuk proyek.

Menjadi salah satu merk semen di Indonesia, SCG menjadi produk yang diunggulkan. Meski popularitasnya masih dibawah Tiga Roda dan Holcim.

Mengenal Lebih Dekat Semen SCG

Semen merupakan material pabrikan yang diproduksi dalam jumlah masal. Kebutuhannya makin meningkat dari hari ke hari. Karena makin pesatnya pembangunan di Indonesia. Sebagai salah satu komponen utama dalam pengerjaan struktur beton, maka semen merupakan material yang harus ada.

Beberapa fungsinya adalah untuk material struktur beton, pemasangan dinding, plesteran, acian, dan juga pemasangan berbagai material lain, seperti keramik.

Di Indonesia ada banyak merk semen yang  dipakai. Ada Holcim, Tiga Roda, Semen Padang, Semen Merah Putih, dan berbagai merk lain. Yang tak ketinggalan adalah semen SCG.

Untuk memilih semen terbaik, bukan hanya memilih berdasarkan merk saja. Perlu pula mempertimbangkan kualitas semen. Cara terbaik memilihnya ialah dengan:

1. Menekan semen dalam kemasan.

Tekan semen dengan tangan. Jika masih terasa lunak dan lembut, maka artinya semen memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya, jika semen terasa keras, maka itu artinya semen sudah terlalu lama disimpan. Kualitasnya kurang sempurna untuk pengerjaan konstruksi.

2. Tidak menggumpal

Selain ciri di atas, semen SCG maupun semen lain yang berkualitas akan memiliki ciri lain. Yakni semen tidak menggumpal dan terlihat kasar. Semen yang kualitasnya baik akan langsung terurai butirannya saat dipegang. Tidak ada bagian yang menggumpal, serta butirannya halus.

3. Warna semen abu-abu kehijauan

Jika dilihat dari warnanya, maka warna semen yang bagus adalah abu-abu kehijauan. Semen dengan warna yang lebih gelap artinya mengandung MgO tinggi. Akibatnya semen akan mudah retak jika diterapkan dalam konstruksi.

Cara Penyimpanan Semen SCG Yang Benar

Jika memiliki proyek konstruksi, maka harus pandai dalam menyimpan semen maupun material lainnya. Untuk semen SCG maupun merk lain, harus disimpan dalam ruang tertutup.

Material semen harus terlindungi dari sinar matahari serta air hujan. Permukaan lantai juga harus diperhatikan. Lantai harus rata dan tidak boleh langsung diletakkan di atas tanah.

Jika ingin menumpuk semen, jangan terlalu tinggi. Agar semen tidak rusak, maka tumpukan semen maksimal 10 sak saja.

Mengetahui Keunggulan Semen SCG

Masing-masing merk semen memiliki keunggulan tersendiri. Untuk semen SCG, salah satu keunggulannya ialah lebih eco friendly. Penggunaannya memungkinkan mengurangi pemakaian semen, mengurangi area penyimpanan, dan juga menghemat biaya tenaga kerja.

Kini ada SCG super semen dengan nano technology yang membuat pemakaian semen lebih hemat. Dengan teknologi ini, maka semen dengan 40 kg ini dapat dicampur dengan jumlah air dan pasir yang sama dengan semen normal 50 kg.

Pengalaman lebih dari 100 tahun dalam industri semen ini membuat merk semen SCG cukup diunggulkan. Perannya sangat besar dalam pembangunan infrastuktur di Indonesia.

Untuk masyarakat umum, semen SCG dipakai untuk pemasangan bata, plester dinding rumah, dan berbagai penggunaan lainnya. semen ini cocok dipakai dalam konstruksi dinding karena daya ikatnya yang kuat dengan penyusutan yang rendah.

Untuk hasil yang lebih berkualitas, maka hingga 1 sampai 3 hari, beton harus dibasahi dengan air secukupnya. Tujuannya untuk mencegah keretakan pada dinding

---

Share : Facebook Twitter Google+ Digg

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di INFO HARGA BAHAN BANGUNAN dan JANGAN LUPA klik LINK AKTIVASI pada email yang anda terima.

jngn dihpus nanti error!